Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 08 Mei 2013

Control Flow Java

PENGKONDISIAN
Pengkondisian adalah pengontrol program dengan menggunakan operator bersyarat dengan kondisi yang telah ditentukan. Pada pengontrol alur program dengan pengkondisian ini terdapat dua macam cara yaitu dengan menggunakan if – else atau dengan menggunakan switch – break. Kedua jenis pengkondisian ini memiliki fungsi dan penulisan yang berbeda.
Pengkondisain dengan IF – ELSE
Pengontrol alur program ini akan mengatur setiap statement yang akan dikerjakan berdasarkan kondisi yang disyaratkan. Jika syarat yang ditentukan bernilai true maka statement pada blok true akan dijalankan tetapi apabilai bernilai false maka statement pada blok false yang dijalankan. Pengkondisian dengan if – else adalah pengrontrol alur program dengan menggunakan operasi boolean. Penulisan pengontrol alur program dengan menggunakan pengkondisian if – else adalah sebagai berikut :
if (<operasi boolean>){
….. // blok statement jika bernilai true
} else {
….. // blok statement jika bernilai false
}

Contoh penggunaan pengkondian dengan if – else :
int anka = 10;
if (angka >= 20){
String hasil = “Angkanya lebih dari 20”; // Jika bernilai True
} else {
String hasli = “Angkanya kurang dari 20”; // Jika bernilai false
}

Dari contoh di atas statemant yang dijalankan adalah blok setelah if (blok true) yaitu String hasil = “Angkanya lebih dari 20”;. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa apabila variabel angka bernilai lebih besar sama dengan 20 maka kondisinya adalah true dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan maka statement yang akan dijalankan adalah statement yang ada di blok true yaitu String hasil = “Angkanya lebih dari 20”; sedangkan apabila nilai variabel angka tidak memenuhi persyaratan yang disyaratkan (berkondisi false) maka blok statement yang dijalankan adalah blok setelah else yaitu String hasli = “Angkanya kurang dari 20”;.
Selain penggunaan if – else, Anda juga dapat menggunakan if – else – if untuk mengontrol program. Penggunaan if – else – if ini apabila persyaratan yang ditentukan lebih dari satu. Penulisan pengontrol alur program dengan menggunakan pengkondisian if – else – if adalah sebagai berikut :
if (<operasi boolean 1>){
….. // blok statement jika operasi boolean 1 bernilai true
} else if (<operasi boolean 2>){
….. // blok statement jika operasi boolean 1 bernilai false tetapi operasi boolean 2 bernilai true
} else {
….. // blok statement jika operasi boolean 1 dan operasi boolean 2 bernilai false
}



Pengkondisian dengan SWITCH – CASE
Pengontrol alur program ini akan mengatur setiap statement yang akan dikerjakan berdasarkan pilihan yang disyaratkan. Dengan kata lain, program akan menjalankan statement sesuai dengan nilai yang didapat. Pengkondisian dengan switch – case adalah pengontrol alur program dengan menggunakan operasi integer (byte, short, dan int). Penulisan pengontrol alur program dengan menggunakan pengkondisian swicth – case adalah sebagai berikut :
swicth (<ekpresi integer>){
case <nilai1> : <blok statement>; break;
case <nilai1> : <blok statement>; break;
case <nilai1> : <blok statement>; break;
case <nilai1> : <blok statement>; break;
default : <blok statement>; break;
}
Contoh penggunakan pengkondisian dengan switch – case
swicth (nilai){
case 1 : System.out.println(“Nilai = 1); break;
case 2 : System.out.println(“Nilai = 2); break;
case 3 : System.out.println(“Nilai = 3); break;
case 4 : System.out.println(“Nilai = 4); break;
default : System.out.println(“Nilai selain 1, 2, 3, dan 4); break;
}
Pada contoh di atas, apabila variabel nilai = 1 maka statement yang dijalankan adalah statement yang terdapat pada case 1 yaitu System.out.println(“Nilai = 1);.
Dari contoh-contoh di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan antara pengkondisian dengan if – else dengan pengkondisian dengan switch – case adalah pada jenis data primitif yang digunakan. Pada pengkondisian if – else menggunakan operasi dengan data primitif adalah boolean, sedangkan pengkondisian switch – case menggunakan operasi dengan data primitif berupa integer (selain long).
LOOPING
Pengontrol alur program ini akan mengontrol program atau dijalankan sampai memenuhi nilai yang ditentukan. Dengan kata lain looping adalah menjalankan perintah yang sama berulang-ulang dan akan berhenti apabila syarat yang ditentukan telah dipenuhi.
Alur program ini biasanya digunakan untuk menuliskan beberapa proses yang sama dengan tidak perlu lagi menuliskannya berulang kali. Misalnya kita ingin menuliskan kata “Zahra Zakiyah Kaltsum” sebanyak 100 kali maka kita tidak perlu menuliskannya satu persatu, cukup dengan menggunakan alur program looping.
Ada beberapa cara melakukan pengontrol alur program looping yaitu dengan menggunakan for, while, dan do-while.
for
Perulangan (Looping) dengan for yaitu melakukan perulangan sampai syarat yang telah ditentukan terpenuhi. Looping for seringkali digunakan untuk iterasi sederhana dimana kita dapat mengulang blok pernyataan beberapa kali kemudian berhenti. Perulangan for ini akan selalu berjalan selama kondisi syarat bernilai true dan akan berhenti apabila kondisi syarat bernilai false. Penulisan pengontrol alur program dengan menggunakan looping for adalah sebagai berikut :
for(inisialisasi; test ; step){
blok pernyataan;
}
Contoh penggunaan looping for adalah sebagai berikut :
for(int x = 0; x < 10 ; x++){
System.out.println(“Perulangan ke : “+x);
}
Dari contoh diatas, blok pernyataan akan dijalankan selama nilai x lebih kecil dari 10. Dengan kata lain apabila nilai test adalah true maka blok pernyataan akan selalu dijalankan, dan apabila nilai test adalah false maka proses looping akan dihentikan.
while
Perulangan (looping) while digunakan untuk mengulang pernyataan atau blok pernyataan selama kondisi syarat dipenuhi (true). Apabila nilai kondisi syarat tidak dipenuhi (false) maka proses perulangan akan berhenti. Penulisan pengontrol alur program dengan menggunakan looping while adalah sebagai berikut :
while(syarat){
blok pernyataan;
}
Contoh penggunaan looping while adalah sebagai berikut :
int x = 1;
while (x<10){
System.out.println(“Perulangan dengan while ke : “ + x);
x++;
}
Dari contoh di atas, blok pernyataan akan dijalankan selama nilai x lebih kecil dari 10, dan akan berhenti apabila nilai z lebih besar atau sama dengan 10.
do-while
Perulangan do-while memiliki urutan yang terbalik dibandingan dengan while dan memiliki perbedaan utama yaitu pada do-while pernyataan dijalankan terlebih dahulu kemudian melakukan pemeriksaan kondisi syarat.
Penulisan pengontrol alur program dengan menggunakan looping do-while adalah sebagai berikut :
do {
blok pernyataan;
} while (syarat);
Contoh penggunaan looping do-while adalah sebagai berikut :
int x = 1;
do {
System.out.println(“Perulangan dengan do-while ke : “ + x);
x++;
} while (x<10);


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About